Dalam antropologi sosial, poligami merupakan praktik pernikahan kepada lebih dari satu suami atau istri (sesuai dengan jenis kelamin orang bersangkutan) sekaligus pada suatu saat (berlawanan dengan monogami, di mana seseorang memiliki hanya satu suami atau istri pada suatu saat).
Terdapat tiga bentuk poligami, yaitu poligini (seorang pria memiliki beberapa istri sekaligus), poliandri (seorang wanita memiliki beberapa suami sekaligus), dan pernikahan kelompok (bahasa Inggris: group marriage, yaitu kombinasi poligini dan poliandri). Ketiga bentuk poligami tersebut ditemukan dalam sejarah, namum poligini merupakan bentuk yang paling umum terjadi.
----------
DIA YANG PENGECUT
poligini selalu menyakitkan bagi perempuan
poligini tidak menyebabkan kebahagiaan
namun menimbulkan kebencian dan dendam
merasa dibohongi dan terhina
menyebabkan keraguan dan ketidakterimaan
berseminya ketidak-percayaan
dan pertengkaran yang berkelanjutan
penyesalan akan pernikahan dan bangkitnya jati dan harga diri
di sisi yang lain, menghidupkan kesombongan dan percaya diri yang tinggi
merasa terpilih dan menang
tapi semua itu bukan memberikan kebaikan dan menganugerahkan CINTA
karena
semuanya terpecah- terbelah dan tercabik
dan yang ada di dalamnya...suatu hari ..... pasti ingin lari
sejauh-jauh nya dan tidak ingin terlibat lagi
dalam tipu muslihat mengatasnamakan agama
dari sillahturami, cinta , sampai kebahagiaan
menjadi HANCUR LULUH PORAK PORANDA,
terkorban bathin dan kehidupan wajar
laki-laki sejati tidak akan menghancurkan perkawinannya
laki-laki sejati tidak akan menyakiti hati isteri dan anak-2 nya
laki-laki berpoligini secara semena-mena dan sembunyi-sembunyi...
adalah laki-laki PENGECUT dan tidak perlu lagi disayangi atau di cintai...
karena mereka bukanlah laki-laki terpilih
jangan buang waktu
tinggalkan mereka,
berkaryalah untuk mencapai kehidupan berkualitas
raihlah kehidupan yang berderajat
agar hatimu senang
dan dapat berdoa dengan baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar